QAQAPOKER : Dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari ke-64 tahun 2016, Bhayangkari siap mendukung Polri dalam rangka melakukan revolusi mental.
"Kita harus berani untuk kemajuan sebuah organisasi. Karenanya, saya mengajak seluruh anggota Bhayangkari untuk menjadi lebih baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus daerah maupun pusat," ungkap Ketua Bhayangkari, Eva Iskandar, melalui Wakil Ketua, Suci Andi Kirana, pada peringatan Hari HKGB ke 64, Sabtu (5/11).
Kapolres Langsa AKBP Iskandar, menyampaikan, kita bisa sukses karena doa anak dan Istri. "Suksesnya Polri tergantung dari pada istri-istrinya," ungkapnya.
"Saya berharap kepada Bhayangkari silakan manfaatkan momen arisan dan teknologi untuk bersilaturrahmi," imbuhnya.
Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.
Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.
Kini, kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa.
Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.